Saat
tepat mengajarkan
Dahulu, orang tua masih tabu memberi
pendidikan seks pada anak. Lantaran image
bahwa pendidikan seks itu adalah bercerita tentang bagian-bagian porno saja.
Padahal sesungguhnya pendidikan seks kepada anak tujuannaya agar mereka mampu
memproteksi diri lebih dini terhadap gangguan dari luar yang berkenan dengan
fungsi seksualnya. Anak-anak juga diajarkan tahu mengenai perkembagan tubuhnya.
Hanya penyampainnya yang perlu tepat. Misalnya, mengenalkan organ vital
masing-masing. Jika dia anak laki-laki, dikenalkan akan penis dan fungsinya,
sedangkan pada anak perempuan, dikenalkan vagina berikut juga tugas
reproduksinya. ‘’ pendidkan seks itu lebih mengarah pada pengenalan anatomi
tubuh pada anak. Bukannya yang berbau porno.
Saat yang tepat memberikan pendidkan seks pada
anak yakni usia 9 tahun. ‘’ Pada saat usia sekolah, dia ingin mengetahui banyak
hal. Disinilah saat yang tepat untuk mengenalkan anatomi tubuh itu. Anak-anak
diberi tahu bagaimana kerja organ reproduksinya termasuk mengantisipasi jika
ada orang yang tak bertanggung jawab hendak memanfaatkannya ‘’
Kasus pelecehan seksual yang banyak menimpa
anak-anak biasanya datang dari keluarga dekat sendiri. Nah dengan memberikan
pendididkan seks itu, maka potensi memproteksi diri sendiri bagi diri si anak
akan terbentuk. ‘’ Jika tak ada seks education
anak tidak akan tahu apakah dirinya mengalami pelecehan seksual atau tidak.
Adapun pendapat masyarakat bahwa jka pendidikan seks diberikan sejak awal pada
anak akan membuat dirinya terlihat lebih dewasa sehinggah menjadi pribadi yang
genit serta sangat ditakutkan si anak akan mencobanya. But itu adalah pemahaman
yang keliru. Padahal tujuannya diberitahukan sejak awal adalah untuk melindungi
dirinya sendiri.
Siapakah yang memiliki peranan pentng dalam
memberikan pendidikan seks pada anak ? tak lain adalah orang tua si anak
sendiri dan disusul guru disekolah. ‘’ Orang tua hendaklah menceritakan
pertumbuhan alamiah organ tubuh setiap manusia. Kalau tidak diberitahu, jagan
sampai mereka mencari tahu sendiri melalui internet atau handphone dan menyalahgunakan
pengetahuan itu.
Mengajarkan pendidikan seks pada anak
hendaknya dengan bahasa yang mudah dipahami dan pada koridor ilmu pengetahuan.
‘’ Harus dijelaskan dengan tepat dan secara saintifik. Misalnya, pengenalan
kelamin dan fungsinya hinggah bagaimana pertumbuhan tubuh seorang manusia
secara alamiah.
Banyak manfaat yang dituai bagi anak jika dia
telah memperoleh pengetahuan dini akan seks. Minimal memahami fungsi reproduksi
tubuhnya. ‘’ Juga akan tahu resikonya jika disalahgunakan. Jadi mereka akan
dapat mengantisipasi sejak awal. Yang penting, sampaikan dengan komunikasi yang
tepat sesuai kemampuan pemahaman anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar